SISTEM INFORMSI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
1.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
Dewasa ini sistem informasi berbasis
komputer sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam keseharian
manusia dapat dikatan menggunakan peralatan berbasis teknologi komputer.
Manusia sangat memerlukan informasi-informasi untuk menambah wawasan, membantu
pekerjaan sehari-hari dan kualitas hidupnya. Oleh karena itulah banyak peneliti
yang menciptakan berbagai perangkat berbasis komputer yang ditujukan untuk
memudahkan manusia dalam pengaplikasiaannya.
Computer
Based Information System (CBIS) atau
yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer
merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan
dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi
yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi
(dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System,
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem infoormasi memang
tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya
dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi
komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk
mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis
computer.
Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem
informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan
akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan
sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat
kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem
Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan
istilah “computer-based” atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait
dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan
basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang
kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan
digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah
untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan
tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh
beberapa hal yaitu :
a. Relevan (Relevancy)
b. Akurat (Accurancy)
c. Tepat waktu (Time
liness)
d. Ekonomis (Economy)
e. Efisien (Efficiency)
f. Ketersediaan (Availability)
g. Dapat dipercaya (Reliability)
h. Konsisten
Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari
bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan
dalam suatu lingkungan yang kompleks atau merupakankumpulan dari beberapa
elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen
yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Elemen-elemen sistem
secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
OUTPUT —–> PROCESSING
—–> INPUT
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu,
yaitu :
1. Komponen Sistem
2. Batasan Sistem
3. Lingkungan Luar Sistem
4. Penghubung Sistem
5. Masukan Sistem
6. Keluaran Sistem
7. Pengolahan Sistem
8. Sasaran Sistem
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori,
penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat
kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem
Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan
istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
2.
EVALUASI SISTEM INFORMASI BERBASI KOMPUTER
A.
Fokus awal pada data
Selama
paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi
para manager. Pada fase ini penggunaan computer hanya terbatas pada aplikasi
akutansi. Nama aplikasi akutansi berbasis computer pada awalnya adalah
pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data Prosesing (DP)
dan Sistem Informasi Akutansi (SIA).
B.
Fokus baru pada informasi
Tahun
1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan computer. Konsep penggunaan computer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat computer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari
baru apliksi computer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi managemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
C.
Fokus pada komunikasi
Pada
waktu DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office
automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara
para manager dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah
berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronic calendaring,
facsimile transmission.
D.
Fokus potensial pada konsultasi
Computer
dapat deprogram untuk melaksanakan sebagai penalaran logis yang sama seperti
manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
1.
Sistem Informasi Akutansi (SIA)
a.
Defenisi Sitem Informasi Akutansi
Sstem
informasi akutansi (SIA) merupakan rangkaian pengkordinasian sumber daya (data,
materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input
berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan bisnis suatu entitas, dan menyediakan informasi
akutansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilinson, 1991 : 14).
Focus
-
Business reporting & Financial reporting
-
Informasi Operasi (IO)
-
Informasi Akutansi
Managemen (IAM)
-
Iformasi Akutansi Keuangan
(IAK)
b.
Accunting Information
Systems
-
sistem informasi akutansi
(accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keungan.
-
Sistem Informasi Akutansi
(SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan akutansi. Akutansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem
informasi.
c.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi
-
Mengumpulkan dan menyimpan
dta tentang aktivitas dan transaksi.
-
Memproses data menjadi
into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
-
melakukan kontrol secara
tepat terhadap asset organisasi.
d.
Manfaat SIA
Sebuah
SIA menambah nilai dengan cara:
-
Menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
-
Meninggalkan kualitas dan
mengurangi biaya produk danj asa yang dihasilkan.
-
Meningkatkan efesiensi.
-
Meningkatkan kemampuan
dalam pengambilan keputusan.
-
Meningkatkan sharing knowledge.
-
Menambah efesiensi kerja
pada bagian keuangan.
2.
Sistem Informasi ManaJemen (SIM)
Sistem
Informasi Mnajemen mengalami perkembangan . perkembangan tersebut terjadi pada
prosedurnya, dan pengolahan computer ; sehingga hal ini dapat meningkatkan kemampuan
organisasi.
Perkembangan
procedural yaitu semakin meningkatkan penggunaan konsep-konsep manajemen dalam
SIM ; seperti: teori manajemen, ilmu manajemen, dan perakunan manajerial. Tentu
saja oenggunaan istilah-istilah tersebut lebih cenderung khas penggunaannya
dalam SIM. Penggunaan teori manajemen dalam SIM bertujuan untuk peningkatan
perilaku manusia, baik yang terlibat dalam pengambilan keputusan; misalnya:
sistematis dalam pemecahan masalah, pemakaian prosedur matematis dan staristis
dalam analisis keputusannya.
Perakunan
menajerial digunakan dalam perhitungan keungan secara kseluruhan; disamping
penghitungan biaya dan penganggaran. Pengolahan computer berkembang sejajar
dengan berkembangnya teknologi computer, baik dalam perangkat kerasnya atau lunaknya,
sehingga benar-benar mendukung ketepatan dan kecepatan informasi yang
dibutuhkan.
Sistem
informasi manajemen, seperti pada bidang-bidang pekerjaan lainnya, terjadi
usaha peningkatan professional, yaitu pada peningkatan mutu sumber daya
manusia. Usaha trsebut dilaksanakan melalui program akademis formal.
Pada
prinsipnya program akademis formal dibagi dua bagian sesuai dengan kebutuhan
sistem informasi itu sendiri, yaitu bidang analisis sistem keorganisasian dalam
bidang perancangan sistem. Analisis sistem keorganisasian adalah berhubungan
dengan struktur organisasi dan perilaku manusia yang terlibat dalam SIM.
Perancangan
sistem berhubungan dengan sitem teknologi kompter, baik perangkat keras maupu
perangkat lunaknya. Serta prosedur pelaksanaanya sehingga benar-benar dapat
menunjang lancarnya SIM. Tentu saja kedua kedua bidang pndidikan itu
dilaksanakan dengan materi kurikulum yang berbeda, kerana tujuannya berbeda.
Disamping
pesatnya kemauan proses SIM, terdapat pula hambatan-hambatannya yang menggangu,
yaitu masih terdapatnya beberapa kontroversi. Beberapa hal yang sifatnya
kontroversial itu adalah sistem total dengan
gabungan subsistem, sumber informasi terpusat dengan pengolahan
terpencar, sebuah terminal disetiap kantor eksekutif dengan terminal-terminal
yang dioperasikan oeh staf, kesiapan fungsi manajerial untuk menerima teknologi
sistem informasi selain itu sistem total dianggap terlalu sulit untuk
dilaksanakan, maka masih banyak yang menggunakan gabungan subsistem-subsitem.
3.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support
System (DSS)) adalah bagian dari
sistem informasi berbasis computer (termasuksistem berbasis pengetahuan(
manajemen)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. sistem informasi sangat penting untuk mendukung
pengambilan keputusan. Dimana tujuan sistem informasi untuk mendukung sebuah
aplikasi DSS yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam
mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana sistem informasi
ini dapat membantu seorang menajer dalam meningkatkan kinerja dalam mengambil
suatu keputusan.
Hal yang
perlu ditekankan disini adalah bahw keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manaje, tetapi menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi
teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu
seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah
jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang harus dilakukan perhitungan
iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum dan maksimum, atau
optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dengan waktu yang relative singkat. Dalam
kedua bidang ilmu diatas dikenal istilah decision
modeling, decision theory, dan decision
analysis yang pada hakekatnya adalah
mempresentasikan permaalahan dn manajemen yang dihadapi setiap hari kedalam
bentuk kuantitatif (misalnya dalam model matematika). Contoh-contoh klasik dari
persoalan dalam bidang ini adalah linear
programing, game’s theory,
transportation problem, inventory system, decision tree, dll. DSS dapat
juga dikatakan sebagai sistem computer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
a.
Tahapan Sistem Pendukung
Keputusan:
-
Defenisi masalah
-
Pengumpulan data/elemen
informasi yang relevan
-
Pengolahan data menjadi
informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.
-
Menentukan
alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
b.
Tujuan dari Sistem
Pendukung Keputusan :
-
Membantu menyelesaikan
masalah semi-terstruktur
-
Mendukung manajer dalam
mengambil keputusan
-
Meningkatkan efektivitas
bukan efisiensi pengambilan keputusan
c.
Keuntungan Sistem
Pendukung Keputusan :
-
Proses pemodelan menjadi
pemahaman belajar
-
Kecepatan simulasi
memberikan kemmapuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka
waktu yang singkat.
-
Model memberikan daya
peramlan
-
Model membutuhkan biaya
yang lebih murah daripada metode trial-and-error
-
Dapat menyelesaikan
problem yang komplek
-
Sistem dapat berinteraksi
dengan pemakainya
d.
Kerugian Sistem Pendukung
Keputusan
-
Sulitnya pemodelan sistem
bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh
pada entity
-
Dibuthkan keterampilan
matematik yang itnggi untuk mengembangkan model yang lebih kompleks secara
pribadi
Dalam
pemprosesannya SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert systems, Fuzzy
logic,dll.
4.
Otomatisasi Perkantoran DAN Aplikasi Otomatisasi Kantor
A.
Defenisi Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi
adalah penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang bisa dilakukan oleh
manusia. Otomatisasi kantor (office
automation (AO)) adalah semua sistem elektronik formal dan informal
terutama berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang
berada di dalam maupun di luar perusahaan.
B.
Pengunaan Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi
kantor (OA) digunakan oleh semua orang yang bekerja di dalam kantor. Pada
dasarnya ada empat kategori pemakaian OA, yaitu :
1.
Manajer
2.
Professional
3.
Sekretaris
4.
Clerical Employee (klerk)
Istilah “Knowledge Worker”
diterapkan pada Manajer dan Profesional, yaitu orang yang memberikan
sumbangan penegtahuannya terhadap aktivitas perusahaan.
C.
Tujuan Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi
kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat
pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberika kemampuan anatara manajer
untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan
masalah. Peningkatan komunikasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
dan lebih cepat.
D.
Jenis-jenis Aplikasi Otomatisasi Perkantoran
Ada
sebelas macam aplikasi otomatisasi kantor yang telah diketahui, yaitu:
1.
Word Processing
2.
Electronic Mail
3.
Voice Mail
4.
Electronic Calendaring
5.
Audio Conference
6.
Video Conferencing
7.
Computer Conferencing
8.
Facsimile Conferencing
9.
Video Text
10. Image Stirage and
Retrievial
11. Desktop Publishing
a.
Word Processing
Word Processing adalah penggunaan peralatan elektronik yang
secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen
ketaik atau cetak. Word Processing memberikan kemampuan kepada manajer untuk
membuat komunikasi tertulis yang lebih efektif untuk diberikan kepada anggota
lain.
b.
Electronic Mail
Electronic Mail yang dikenal dengan e-mail adalah penggunaan
jaringan kemputer yang memungkinkan pemakai untuk mengirim, menyimpan, dan
menerima pesan dengan menggunakan terminal computer dan peralatan penyimpanan.
c.
Voice Mail
Voice Mail persis sama dengan electronic Mail, perbedaannya
bahwa anda mengirim pesan dengan mengucapkan pesan tersebut melaluai telpon dan
bukan mengetiknya. Dan anda menggunakan
telpon untuk memanggil pesan yang telah dikirimkan kepada anda.
d.
Electronic
calendaring
Electronic calendaring melengkapi
signal audio dan signal video. Peralatan yang digunakan untuk mengirim dan
menerima signal audio dan video. Orang yang berada dalam suatu lokasi dapat
mendengar suara orang yang berada dilokasi lain selagi konferensi dilakukan.
Tiga konfigurasi video conferencing (tergantung pada peralatan
yang digunakan), yaitu:
1.
Video satu arah dan audio
satu arah
2.
Video satu arah dan audio
dua arah
3.
Video dan audio dua arah
e.
Computer Conferencing
Computer Conferencing adalah
penggunaan jaringan kompuetr, sehingga memberikan kemampuan seorang
untukmelakukan pertukaran informasi selama proses terjadinya konferensi.
Aplikasi ini hamper sama dengan electronic
mail, karena kedua aplikasi ini menggunakan hardware dan software yang
sama. Istilah ‘telecofencing’ digunakan
untuk menjelaskan ketiga bentuk alat elektronik untuk konferensi.
Teleconferencing juga digunakan dalam seluruh proses pemecahan masalah yang
gunanya untuk menukarinformasi diantara pemecah masalah (orang-orang yang
memecah masalah) yang berada dikota yang berlainan.
f.
Facsimile
Transmission
Facsimile Transmission yang
biasanya disebut Fax, adalah penggunaan peralatan khusu yang dapat membaca
tampilan dokumen pada ujung channel komunikasi dan membuat salinan atau copy diujung yang lain. Fax sangat mudah
diimplementasikan dan dioperasikan. Jalur telepon suara dapat berfungsi sebagai
channelnya dan pengoperasian peralatannya tidak lebih sulit daripada
mengoperasikan mesin foto copy.
g.
Video Text
Video Text adalah penggunaan
computer untuk tujuan memberikan tampilan materi tekstual pada layar CRT. Materi
tekstual dapat berbentuk naratif atau tabulasi, dan ia disimpan dalam
penyampaian sekunder pada computer.
h.
Image Storage and
Retrieval
Beberapa
perusahaan mempunyai volume dokumen dasar, sehingga mereka harus menyimpannya
dalam file agar informasi dapat dipanggil atau didapatkan kembali jika
diperlukan. Untuk mengatasi masalah mengenai penyimpanan dan pemanggilan
tampilan maka digunakan microform, yang
berupa microfilm dan microfiche. Microform akan mengurangi
kebutuhan ruang uang yang diperlukan oleh dokumen kertas sampai sekitar 97%. Image Storage and Retrieval digunakan
dalam pemecahan masalah ketika ia diperlukan untuk melihat kembali dokumen
historis untuk tujuan pemahaman masalah.
i.
Desktop Publishing
Desktop Publishing atau DTP
adalah pembuatan output tercetak yang kualitasnya hamper sama dengan yang
dihasilkan oleh type setter. Sistem
DTP terdiri atas mikrokomputer dengan layar CRT yang beresolusi tinggi, printer laser, software desktop publishing.
Penggunaan DTP sebagai alat pemecahan masalah meliputi aplikasi administrasi
dan teknis. Penampilan dokumen iklan yang professional dan menarik akan
memberikan komunikasi yang efektif.
5.
Sistem Pakar
Sistem
pakar adalah sebuah program computer
yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu
bidang spesifik. Jenis program ini pertama kalli dikembangkan oleh periset
kecerdasan buatan pada dasawarsa 196-an dan 1970-an dan diterapkan secara
komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang
dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya
diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik
serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya,
sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna
untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfatkan kapabilitas penalaran
untuk mencapai suatu simpulan.
Sistem
pakar merupakan suatu sitem informasi yang menangkap dan enggunakan pengetahuan
serta metode pengambilan keputusan yang digunakan oleh seorang atau beberapa
orang ahli dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pakar berlaku seperti seorang
pakar pada bidangnya berisi fakta-fakta dan heuristic untuk memecahkan maalah
tertentu. Sistem pakar disadarkan pada sistem pengetahuan, sehingga
memungkinkan computer dapat berpikir dan mengambil keputusan atau kesimpulan
dari sekumpulan kaidah.
Sistem
pakar mempunyai keuntungan dibandingkan dengan seorang pakar yaitu kepakarannya
da[at dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa kehadiran sang pakar, mencakup
keseluruhan dari kepakaran tersebut dan sistematis, memungkinkan untuk
menangani masalah yang kompleks dengan lebih cepat, kepakaran tetap dapat
dimanfaatkan walau pakarnya telah tidak dapat bekerja, membantu kejelasan dan
pemahaman secara efektif untuk suatu bidang kepakaran dan memungkinkan untuk
membuat pengetahuan terpadu atas bidang-bidang tertentu yang relevan.
a.
Struktur sistem pakar terdiri dari:
-
Subsitem akusisi
pengetahuan
-
Basis pengetahuan
-
Mesin inferensi
-
Blackboard (wilayah kerja)
-
User (pengguna)
-
User interface
-
Subsistem penjelasan
b.
Ciri-ciri sistem pakar
-
Terbatas pada bidang
keahlian yang spesifik
-
Dapat mengemukakan
rangkaian alasan-alasan yang diberikan dengan cara yang dapt dipahami
-
Dapat memberikan penalaran
untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
-
Berdasarkan rule atau kaidah tertentu
-
Dirancang untuk
dikembangkan secara bertahap
-
Keluaran bersifat anjuran
atau nasihat
-
Keluaran tergantung dari
dialog dengan user.
c.
Keuntungan Sistem Pakar
-
Bisa melakukan proses
berulang secara otomatis
-
Menyimpan pengetahuan dan
keahlian para pakar
-
Meningkatkan output dan
produktivitas
-
Meningkatkan kualitas
d.
Kelemahan Sistem Pakar
-
Biaya yang diperlukan
untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
-
Sulit dikembangkan
-
Sistem pakar tidak 100%
bernilai benar
e.
Bentuk Sistem Pakar
-
Berdiri sendiri :
merupakan software yang berdiri sendiri, tidak tergabung dalam software lain.
-
Tergabung : merupakan
bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma (konvensional)
-
Menghubungkan ke software lain : bentuk ini biasanya
merupakan sistem pakar yang menghubungkan kesuatu paket program tertentu.
1 komentar:
sangat jelas dan menarik , terimaksih informasinya
saya Rosalinda dari ISBAtmaLuhur
Posting Komentar