PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
A. PENGANTAR SISTEM APLIKASI
PSIKOLOGI
1. PENGERTIAN
INFORMASI
Kata informasi berasal dari
kata perancis kuno informacion (tahun 1387)
yang diambil dari bahasa latin informationem yang
berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang
berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan.
Menurut Notoatmodjo (2008)
bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan
seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang
akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Menurut Burch dan Strater,
informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan data yang
ditujukan untuk memberikan keterangan atau pengetahuan tertentu mengenai suatu
hal.
Menurut George H. Bodnar
Informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah, sehingga data terebut
dapat dijadikan sebagai dasar atau bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah
keputusan yang tepat mengenai suatu hal.
2.
CIRI-CIRI
INFORMASI
Informasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Benar atau salah, dalam hal ini informasi berhubungan dengan kebenaran atau
kesalahan terhadap kenyataan.
b.
Baru, informasi harus benar-benar baru bagi si penerima.
c.
Tambahan, informasi dapat pemperbarui atau memberikan perubahan terhadap
informasi yang telah ada.
d.
Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi
sebelumnya yang salah atau kurang benar.
e.
Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga
keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
3. FUNGSI INFORMASI
a.
Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna,
b. Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan
keputusan,
c. Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang
terjadi.
4.
JENIS-JENIS INFORMASI
a. Informasi
berdasarkan fungsi dan kegunaan, adalah informasi berdasarkan materi dan
kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
Informasi
yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan
selebritis.
Informasi
yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi
tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan
lain-lain.
Informasi
berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk
penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita,
artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll).
b. Informasi
berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk
penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur,
foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi
berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa
berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.
d. Informasi
berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang
kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan
iptek.
e. Berdasar
penyampaian:
1.
Informasi yang di sediakan secara berkala.
2.
Informasi yang disediakan secara tiba-tiba.
3.
Informasi yang disediaka setiap saat.
4.
Informasi yang dikecualikan.
5.
Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.
5.
KUALITAS INFORMASI
Menurut
(Agus Mulyanto, 2009) kualitas informasi dapat dinilai dari tiga
hal yang sangat domain yaitu :
a.
Akurat
Akurat
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
b. Tepat
pada waktunya
Tepat
waktu berati informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat, karena
informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan.
c.
Relevan
Relevan
berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang dengan yang lainnya berbeda.
B. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
PSIKLOGI
A.
PENGERTIAN
SISTEM
Sistem berasal
dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
Menurut
Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem
adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
1.
ELEMEN
DALAM SISTEM
Pada
prinsipnya, setiap sistem selalui terdiri atas empat elemen:
●
Objek, yang dapat berupa bagian,
elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya
sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
●
Atribut, yang menentukan kualitas
atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
●
Hubungan Internal, diantara
objek-objek di dalamnya.
●
Lingkungan, tempat di mana sistem
berada.
2. ELEMEN SISTEM
Ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah
sistem :
1. Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan
(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak
secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi
keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk,
tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang
disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah
perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan
Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism)
diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback),
yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
3.JENIS SISTEM
Ada
berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
●
Atas dasar keerbukaan;
●
Sistem terbuka, di mana pihak luar dapat mempengaruhi.
●
Sistem tertutup
●
Atas dasar komponen;
●
Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
●
Sistem non-fisik atau kosep, berisikan ide-ide.
B.
PENGERTIAN
INFORMASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Informasi berarti
penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita.Informasi adalah data
yang telah di peroleh, sehingga mempunyai arti dan nilai.
Pengertian informasi adalah suatu hasil dari
penglahan data dalam suatu bentuk lebih berarti dan lebih berguna bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata (tidak fiktif
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. (Jogiyanto HM
:1999).
Menurut Yusup (2009: 11) Ditinjau dari sudut
pandang dunia kepustakawan dan perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman
fenomena yang diamati,atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat
seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi informasi jika ada yang melihatnya atau
menyaksikannya atau bahkan mungkin merekamnya.Hasil kesaksian
atau rekaman dari orang yang melihat atau menyaksikan peristiwa atau fenomena
itulah yang dimaksud informasi.jadi dalam hal ini
informasi lebih bermakna berita.
C.
PENGERTIAN PSIKOLOGI
Di
tinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa
dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu pengetahuan
tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Menurut
Wundt (dalam Devidoff, 1981) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran
manusia.
Menurut
Plonik (2005) psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang
perilaku dan proses mental.
Tujuan psikologi :
Plonik (2005 : 4)
mendeskripsikan tujuan dari psikologi sebagai berikut:
-Tujuan pertama
psikologi adalah mendeskripsikan beraneka ragam cara organisme.
-Tujuan kedua psikologi
adalah menjelaskan sebab-sebab dari perilaku.
-Tujun ketiga dari
psikologi dalam memprediksikan bagaimana organisme akan berprilaku dalam
situasi tertentu
-Tujuan dari psikologi
adalah mengontrol perilaku makhluk hidup.
D.
SISTEM
INFORMASI PSIKOLOGI
Sistem
informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan
informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem
informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi
yang masih dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes
psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru
adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi
bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti, ADHD, PTSD (Post Traumatic
Stress Disorder) dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes-tes
yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti,
PAPIKOSTIK, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi
yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu
sendiri.
Penerapan sistem informasi
dalam bidang psikologi :
SPSS (Statistical
Package for Social Science)
SPSS
adalah suatu program komputer statistik yang mampu memproses datastatistik
secara cepat dan tepat, menjadi berbagai output yang
dikehendaki para pengambil keputusan (Santoso, 2003). Program ini memang dibuat
untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu
tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data.
Data
yang bisa diaplikasikan ke dalam SPSS berbentuk data kuantitatif. Aplikasi SPSS
sangat membantu dalam bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan
penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam melakukan
penelitian, jumlah subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Demi memperoleh
hasil yang akurat, diperlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Data
responden nantinya akan diolah namun tidak secara manual untuk menghindari
hasil yang tidak akurat, pembuangan energi dalam pelaksanaanya, terjadinya
kelelahan, dsb. Dengan SPSS, berbagai masalah yang muncul jika diolah secara
manual dapat teratasi.
1. Tes-tes psikologi
Tes-tes
psikologi yang dulu diberikan secara manual sekarang sudah bisa
dikomputerisasi, beberapa di antaranya adalah:
a. Tes IQ,
b. Tes Inventori seperti
tes Pauli (ketahanan, ketelitian, konsistensi, tekanan, dan kecepatan
penggunaan waktu),
c. Tes grafis atau tes
proyektif seperti tes Rorscach (bercak tinta) dan tes TAT.
2. Konseling online
Konseling online merupakan
layanan intervensi psikologis yang dilakukan antara konselor kepada klien
melalui media internet. Fungsi dari konseling online adalah
untuk membantu masyarakat yang mempunyai permasalahan terkait dengan psikologis
untuk dikonsultasikan kepada ahlinya.
Dari
uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Psikologi
adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang
berhubungan dengan psikologis juga suatu sistem yang merupakan kombinasi
dengan manusia, alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai prilaku
terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi
pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat
digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contohnya :
penggunaan teknologi dalam pengambilan data test psikologi, dalam hal ini
umumnya komputer (komputerisasi alat test psikologi).
C. Contoh Kasus dan
Bagaimana Solusi atau Pemecahan Masalahnya dalam Sistem Informasi Psikologi
Penggunaan
sistem informasi terhadap psikologi seperti tes-tes psikologi, sebagian besar
sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam
pengisian testnya. Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test
psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita
diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya.
Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling
dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak
terlalu valid dan reabilitas memaang, tetapi ini merupakan salah satu contoh
test psikologi, yang mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan
system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.
Sumber :
Basuki, H.A.M.(2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
0 komentar:
Posting Komentar