Sabtu, 07 Oktober 2017

PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

   A. PENGANTAR SISTEM APLIKASI PSIKOLOGI
1.      PENGERTIAN INFORMASI
Kata informasi berasal dari kata perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan.
Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Menurut Burch dan Strater, informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan data yang ditujukan untuk memberikan keterangan atau pengetahuan tertentu mengenai suatu hal.
Menurut George H. Bodnar Informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah, sehingga data terebut dapat dijadikan sebagai dasar atau bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat mengenai suatu hal.

2.      CIRI-CIRI INFORMASI
Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Benar atau salah, dalam hal ini informasi berhubungan dengan kebenaran atau kesalahan terhadap kenyataan.
b. Baru, informasi harus benar-benar baru bagi si penerima.
c. Tambahan, informasi dapat pemperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
3.   FUNGSI INFORMASI
                a. Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna,
               b. Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan,
               c. Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.
4.  JENIS-JENIS INFORMASI
a. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan,  adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain. 
Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll).
b. Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 
d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
e. Berdasar penyampaian:
1. Informasi yang di sediakan secara berkala.
2. Informasi yang disediakan secara tiba-tiba.
3. Informasi yang disediaka setiap saat.
4. Informasi yang dikecualikan.
5. Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.

5. KUALITAS INFORMASI
Menurut (Agus Mulyanto, 2009)  kualitas informasi dapat dinilai dari tiga hal  yang sangat domain yaitu :
a. Akurat
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Tepat waktu berati informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan.
c. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang dengan yang lainnya berbeda.

    B.     PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PSIKLOGI
A.    PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

1.      ELEMEN DALAM SISTEM
Pada prinsipnya, setiap sistem selalui terdiri atas empat elemen:
Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
Hubungan Internal, diantara objek-objek di dalamnya.
Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

2.  ELEMEN SISTEM
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

3.JENIS SISTEM
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
● Atas dasar keerbukaan;
● Sistem terbuka, di mana pihak luar dapat mempengaruhi.
● Sistem tertutup
● Atas dasar komponen;
● Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
● Sistem non-fisik atau kosep, berisikan ide-ide.

                B.     PENGERTIAN INFORMASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Informasi berarti penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita.Informasi adalah data yang telah di peroleh, sehingga mempunyai arti dan nilai.
Pengertian informasi adalah suatu hasil dari penglahan data dalam suatu bentuk lebih berarti dan lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata (tidak fiktif yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. (Jogiyanto HM :1999).
Menurut Yusup (2009: 11) Ditinjau dari sudut pandang dunia kepustakawan dan perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati,atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi informasi jika ada yang melihatnya atau menyaksikannya atau bahkan mungkin merekamnya.Hasil kesaksian atau rekaman dari orang yang melihat atau menyaksikan peristiwa atau fenomena itulah yang dimaksud informasi.jadi dalam hal ini informasi lebih bermakna berita.
                      C.    PENGERTIAN  PSIKOLOGI
Di tinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Menurut Wundt (dalam Devidoff, 1981) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia.
Menurut Plonik (2005) psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
Tujuan psikologi :
Plonik (2005 : 4) mendeskripsikan tujuan dari psikologi sebagai berikut:
-Tujuan pertama psikologi adalah mendeskripsikan beraneka ragam cara organisme.
-Tujuan kedua psikologi adalah menjelaskan sebab-sebab dari perilaku.
-Tujun ketiga dari psikologi dalam memprediksikan bagaimana organisme akan berprilaku dalam situasi tertentu
-Tujuan dari psikologi adalah mengontrol perilaku makhluk hidup.
   
                  D.    SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti, ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes-tes yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti, PAPIKOSTIK, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.

Penerapan sistem informasi dalam bidang psikologi :
SPSS (Statistical Package for Social Science)
SPSS adalah suatu program komputer statistik yang mampu memproses datastatistik secara cepat dan tepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan (Santoso, 2003). Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data.
Data yang bisa diaplikasikan ke dalam SPSS berbentuk data kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu dalam bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam melakukan penelitian, jumlah subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Demi memperoleh hasil yang akurat, diperlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Data responden nantinya akan diolah namun tidak secara manual untuk menghindari hasil yang tidak akurat, pembuangan energi dalam pelaksanaanya, terjadinya kelelahan, dsb. Dengan SPSS, berbagai masalah yang muncul jika diolah secara manual dapat teratasi.

1. Tes-tes psikologi
Tes-tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sekarang sudah bisa dikomputerisasi, beberapa di antaranya adalah:
a. Tes IQ,
b. Tes Inventori seperti tes Pauli (ketahanan, ketelitian, konsistensi, tekanan, dan kecepatan penggunaan waktu),
c. Tes grafis atau tes proyektif seperti tes Rorscach (bercak tinta) dan tes TAT.


2. Konseling online
Konseling online merupakan layanan intervensi psikologis yang dilakukan antara konselor kepada klien melalui media internet. Fungsi dari konseling online adalah untuk membantu masyarakat yang mempunyai permasalahan terkait dengan psikologis untuk dikonsultasikan kepada ahlinya.
Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis juga suatu sistem yang merupakan kombinasi dengan manusia, alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai prilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contohnya : penggunaan teknologi dalam pengambilan data test psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat test psikologi).

C. Contoh Kasus dan Bagaimana Solusi atau Pemecahan Masalahnya dalam Sistem Informasi Psikologi

Penggunaan sistem informasi terhadap psikologi seperti tes-tes psikologi, sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya. Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas memaang, tetapi ini merupakan salah satu contoh test psikologi, yang mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.









Sumber :
Basuki, H.A.M.(2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.





























0 komentar:

Posting Komentar