Sabtu, 07 Oktober 2017

KREATIVITAS 4P (Person, Process, Product, Press)

    A.    PENGERTIAN KREATIVITAS 4P

Salah satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan mengembangkan kreaivitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas. Akan tetapi, tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari konsep kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin dan juga tidak perlu, karena kreativitas dapat ditinjau dari berbagai aspek yang meskipun berkaitan, tetapi penekanannya berbeda-beda. Definisi konsepsional adalah dari kata konsepsional yaitu hubungan antara konsep khusus yang akan diteliti. konsepsional adalah suatu pemikiran umum yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan menentukan variabel-variabel yang akan saling berhubungan.istilah konsepsional merupakan pengarah atau pedoman yang lebih konkrit,sehingga diperlukan definisi operasional. Istilah konsepsional adalah pengarah atau pedoman yang masih abstrak sehingga membutuhkan pelengkapnya yaitu definisi operasional.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya.Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugerah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.  Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.
Menurut Clark, berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan bahwa: “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thinking, feelings, sensing and intuiting)”.
Rhodes (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses (process), dan produk (product). Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang kreatifitas ini sebagai Four P’s of Creativity: Person, Process, Product, Press.
DEFENISI OPERATIONAL KREATIVITAS
Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010

           Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person)
1. Person (Pribadi)
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya.
Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :
-         Keterbukaan kepada pengalaman,
-         Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya.
-         Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsep-konsep.
           2. Process (Proses)
Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.
3. Press (Pendorong)
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.
4. Product (Produk)
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.
(Munandar, 2002)
Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif.
 (Munandar dalam Afifa, 2007)
menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya.
 (Stein dalam Basuki, 2010)
menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.

Ciri – ciri dari kreativitas :
1.      Dorongan ingin tahu besar.
2.      Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
3.      Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
4.      Bebas dalam menyatakan pendapat.
5.      Mempunyai rasa keindahan.
6.      Menonjol dalam salah satu bidang seni.
7.      Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.
8.      Memiliki rasa humor tinggi.
9.      Daya imajinasi kuat.
10. Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan, karangan, pemecahan masalah).
11. Dapat bekerja sendiri.
12. Kemampuan elaborasi (mengembangkan atau memerinci) suatu gagasan.
13. Selain  itu ciri-ciri kreativitas dapat dilihat dari seseorang yang memiliki rasa ingin tahu (sense of curiosity),kebutuhan untuk berprestasi (need of achievement), dapat beradaptasi (adaptable) dan memiliki kemampuan menempuh resiko.

   B.     TEORI-TEORI MENGENAI KREATIVAS
          1.      Teori-teori yang melandasi pembentukan pribadi kreatif
a.      Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.Psikoanalisis memiliki tiga penerapan, yaitu:
1)     Suatu metode penelitian dari pikiran;
2)     Suatu ilmu pengetahuansistematis mengenai perilaku manusia;
3)     Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang pada umumnya Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Tindakan kreatif mentransformasi keadaan psikis yang tidak sehat menjadi sehat. Teori ini terdiri dari:
a)     Teori Sigmund Freud
Menurut beberapa pakar Psikologi, kemampuan kreatifitas merupakan ciri kepribaidan yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktifitas kreatifitas. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
b)     Teori Ernst Kris
Menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego).
c)     Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

b.      Teori Humanistik
Teori Humanistik melihat kreatifitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Tokoh-tokoh aliran humanistik percaya bahwa kreatifitas dapat berkembang selama hidup. Adapun tokoh-tokohnya adalah:
a)     Teori Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama darim teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan hierarki seperti kebutuhan primitif muncul pada saat lahir dan kebutuhan tinggi berkembang sebagai proses pematangan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi. Kebutuhan tersebut adalah:
Kebutuhan fisik/biologis
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan akan rasa memiliki (sense of belonging) dan cinta
Kebutuhan akakn penghargaan dan harga diri
Kebutuhan akan aktualisasi/perwujudan diri
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
b)     Teori Carl Roger
Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
  Keterbukaan terhadap pengalaman
  ● Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang
(internal locus of evaluation)
  Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri-ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri-ciri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
c)     Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas. Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat di tambah tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting.
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.

   C.    MAKNA PENGEMBANGAN KREATIVITAS
Sebagai pribadi, maupun kelompok atau suatu bangsa kita harus mampu memikirkan, menciptakan cara-cara baru dengan cara yang kreatif, agar kita tidak hanyut dalam dalam persaingan antar bangsa  dan negara dalam era globalisasi ini. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas sejak usia dini sangatlah penting.
Kreativitas begitu bermakna dalam hidup dan kreativitas perlu di pupuk sejak dini dalam diri peserta didik, karena :
  Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, karena perwujudan dirimerupkan              kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia.
 Berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam suatu masalahmerupakan         bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.
  Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi jugabermanfaat      untuk lingkungan dan kepuasan diri individu. Seperti para seniman, ilmuan dll.
  Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.












Sumber :









































0 komentar:

Posting Komentar